amikom.ac.id

for more information, submit this

battleofsurabaya.com

For information of battle of surabaya the movie

Join With Us

For more information " pmb amikom Jogja "

Kamis, 05 Maret 2015

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA “LAUNDRY”

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA
“LAUNDRY”
Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis

NAMA : Paradise
NIM : 14.11.8097
KELAS : 14-S1TI-08

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2015
I.                  ABSTRAK
Di era modern ini masyarakat menginginkan segalanya serba instan dan tidak mau ribet. Salah satu contohnya adalah mencuci pakaian. Dengan segala aktivitas dan kesibukan yang ada menyebabkan seseorang tidak mempunyai waktu untuk mencuci. Apalagi dimusim penghujan seperti ini, pakaian lama keringnya dan menyebabkan bau yang membandel. Kini telah hadir solusi agar permasalahan mencuci pakaian ini tidak membuat risih, yaitu dengan adanya jasa mencucikan pakaian atau yang biasa kita sebut dengan laundry.
II.               ISI
Laundry merupakan jasa pencucian pakaian yang nilai jasanya dihitung berdasarkan berat cucian. Peluang usaha ini sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang tidak ingin hanya berdiam dirumah saja. Saat ini jasa laundry bisa kita temukan dimana saja, bukan hanya diperkotaan akan tetapi sudah merambah dipedesaan. Bahkan dalam satu desa bisa terdapat lebih dari satu atau dua jasa laundry. Jika kita analisa peluang bisnis laundry ini sangatlah luar biasa. Contohnya di daerah perkotaan yang sebagian besar penduduknya berkerja sebagai orang kantoran ataupun wanita karier, hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar mencuci pakaian. Dengan  harga yang terjangkau yaitu Rp. 1000,00 – Rp. 5000 per kilogramnya, hal ini  bisa menjadi jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya dengan menunggu 1-3 hari pakaian sudah rapi dan wangi, jika harga yang dipilih lebih mahal maka pengerjaan laundry akan cepat selesai begitupun sebaliknya. Peluang usaha ini juga sangat memikat jika didirikan di daerah kampus dan tempat pendidikan, karena tidak sedikit juga mahasiswa yang malas-malasan untuk mencuci pakaian  dengan alasan karena tempat jemuran yang penuh karena sudah dipakai teman ataupun dengan alasan banyaknya tugas sehingga tidak ada waktu untuk mencuci. Maka dari itu, kita harus jeli memanfaatkan peluang yang ada disekitar kita. Inovasi dan terobosan baru akan menambah nilai plus pada jasa laundry kita. Kenali dulu hal apa saja yang harus kita perhatikan sebelum membuka usaha laundry.



PERALATAN YANG DIPERLUKAN SEBELUM MEMULAI USAHA LAUNDRY :
Berikut ini adalah peralatan utama atau peralatan pokok yang wajib ada :

1.      MESIN CUCI



Mesin cuci adalah perlengkapan utama yang paling penting untuk memulai usaha laundry. Demi memberikan pelayanan yang terbaik, perlengkapan yang dimiliki juga haruslah memiliki standar yang tinggi atau paling tidak sesuai dengan standar.

2.      MESIN PENGERING



Mesin pengering, atau dryer, atau ada yang menyebutnya tumbler dryer, adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan baju. Dalam waktu kurang lebih 1-2 jam, pakaian yang sudah dicuci sudah kering, dan untuk kemudian dilanjutkan ke proses penyetrikaan.

3.      SETRIKA


Proses menyetrika adalah proses yang cukup penting dan beresiko dalam proses laundry. Selain kebersihan, kerapihan pakaian juga turut menjadi ajang penilaian kualitas sebuah perusahaan laundry.
Berikut adalah kelengkapan lain untuk menunjang :
  • Lemari penyimpanan
  • Meja
  • Timbangan duduk
  • Alat tulis
  • Nota bon
  • Buku administrasi
  • Label tagging
  • Plastik kresek
  • Gantungan/hanger
  • Ember untuk perendaman
  • Jepitan
  • Sprayer
  • Detergen
  • Dll


KUNCI SUKSES USAHA LAUNDRY KILOAN 

1. Tempat yang dan nyaman.
2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).
3. Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.
4. Harga terjangkau
5. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.
6. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.
7. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.



INOVASI
1.  Terima jasa ambil dan antar pakaian ke rumah pelanggan
2.  Baju bisa dicek secara online apakah sudah jadi atau belum
3. Memberi kupon gratis untuk beberapa kali laundry

III.           REFERENSI
Pikiran sendiri

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA “LAPANGAN FUTSAL”

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA
“LAPANGAN FUTSAL”
Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis

NAMA : Paradise
NIM : 14.11.8097
KELAS : 14-S1TI-08

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2015

I.                   ABSTRAK
Di era yang semakin berkembang ini, semakin berkembang pula olahraga yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah olahraga futsal.
II.                ISI

Olahraga kaki yang biasa disebut futsal, adalah olah raga sejenis sepak bola dimana merupakan salah satu cabang olah raga yang banyak diminati oleh masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua. Olahraga ini memiliki beberapa kelebihan yaitu tak membutuhkan lapangan yang terlampau luas dan arena berada di ruangan tertutup (indoor), sehingga lapangan futsal menjadi pilihan yang tepat untuk masyarakat yang ingin bermain bola dengan suasana nyaman. Apalagi dimusim penghujan seperti ini, hujan bisa menjadi kendala untuk bermain bola, hal ini akan menimbulkan kekecewaan. Namun, dengan adanya lapangan futsal ini masyarakat dapat bermain bola kapan saja mereka mau. Dengan harga yang cukup terjangkau yaitu mulai harga Rp. 50.000,00 per jamnya. Harga ini bukan untuk perorangan, akan tetapi per team. Peluang usaha lapangan futsal ini bisa dibilang menggiurkan. Asalkan anda harus berani dengan modal awal yang cukup besar, akan tetapi keuntungan yang akan anda dapatkan dibelakang hari juga tidak kalah menggiurkannya. Perawatan untuk usaha ini juga tidak susah, maka dari itu anda tidak perlu ragu untuk memulai bisnis lapangan futsal ini.

RINCIAN BIAYA UNTUK MEMBANGUN LAPANGAN FUTSAL
Modal yang diinvestasikan tidak terlalu mahal sekitar 400 jt s.d 500 juta (1 lapang).
Break Event point (BEP) bisa tercapai pada tahun pertama atau maksimal tahun kedua.
·         Modal Usaha Futsal :
Biaya
 konstruksi baja : Rp. 170.000.000,-
Biaya Sipil Bangunan (lantai+pondasi ) : Rp. 80.000.000,-
Biaya pengadaan 
Rumput sintetis/rumput futsal : Rp. 90.000.000 s.d Rp. 140.000.000,-
Biaya pengadaan bola, papan skor, lighting : Rp. 20.000.000,-
Total biaya investasi sekitar 400 jt s.d 500 juta.
Biaya tersebut diluar biaya lahan sekitar 600 m2 (1 lapangan)

·         Perhitungan BEP :
Biaya sewa lapang per jam : 150 rb,rata-rata pemakaian lapang per hari : 8 jam atau 240 jam per bulan.
Pemasukan per bulan : 240 jam x Rp. 150.000,00 = Rp.36.000.000,00

·         Biaya operasional :
Gaji Karyawan 2 orang : 2 x Rp. 1.250.000 = Rp. 2.500.000,-
Biaya listrik+telpon : Rp. 1.000.000,-
Bola 4 buah : 4x Rp. 75.000,- = Rp. 300.000,-
Total biaya operasional : Rp. 3.800.000,-
Keuntungan bersih ber bulan : Rp.36.000.000 - Rp. 3.800.000 = Rp. 32.200.000,-
BEP : Biaya investasi/keuntungan per bulan :450.000.000/32.200.000 = 13,97.
Jadi modal yang diinvestasikan akan kembali pada bulan ke-14.

TIPS SUKSES MEMBANGUN USAHA LAPANGAN FUTSAL
  1.  Memilih lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat
  2.  Menyediakan lahan parkir bagi kendaraan bermotor yang cukup luas dan ruang tunggu yang memadai bagi para pemain.
  3.  Terdapat dua ukuran lapangan futsal, yaitu Ukuran Umumpanjangnya 25 m – 45m dengan lebar: 15 m – 25 m, sedangkan ukuran internasional panjangnya 38 m – 42 m dengan lebar: 18 m – 22 m
  4. Menyediakan media informasi dan promosi semaksimal mungkin agar usaha futsal dikenal dan dikunjungi.
  5. Menerapkan sistem keanggotaan (membership) dengan memberikan ikatan keanggotaan atau pemberian insentif diskon bagi anggota aktif yang telah terdaftar.
  6. Menyewakan perlengkapan lain yang dibutuhkan pengguna, misalnya sepatu bola, kaos tim sepakbola, kaos kaki. Senantiasa mengikuti mode/trend yang diminati oleh pelanggan futsal.
  7. Untuk menarik pelanggan, perlu diadakan turnamen, pertandingan, eksebisi, atau kompetisi futsal.
  8. Melakukan kerjasama dan melakukan hubungan sponsor (sponsorship) untuk bekerja sama dan memajang iklan produknya di dalam ruangan lapangan futsal (indoor.
  9. Membuka kios minuman dengan berbagai variasi jenis dan merknya sesuai dengan selera dan kebutuhan pengguna lapangan.

III.             REFERENSI
Pikiran sendiri




KARYA ILMIAH PELUANG USAHA “KATERING ONLINE”

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA
“KATERING ONLINE”
Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis

NAMA : Paradise
NIM : 14.11.8097
KELAS : 14-S1TI-08

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2015


I.                   ABSTRAK
Katering adalah sebuah bisnis menjual makanan dengan menu-menu yang berbeda setiap harinya. Katering memberikan sebuah kemudahan baru untuk masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Katering memiliki banyak macamnya, contohnya seperti katering untuk makanan anak-anak. Banyak orang tua yang tidak sempat menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya, sehingga katering adalah jalan keluar yang baik untuk memecahkan permasalahan ini. Makanan-makanan yang disediakan penjual ketring sangatlah beragam dan menyehatkan. Alangkah lebih baiknya ketika anda memesan katering, anda sudah mengetahui apakah toko katering itu meyakinkan atau tidak, agar kejelasan kesehatan keluarga anda dapat terjamin.

II.                ISI

Katering online adalah sebuah usaha menjual makanan secara online. Jadi seseorang tidak perlu repot lagi untuk mendatangi sebuah restoran untuk membeli makanan. Masyarakat hanya tinggal memesan menu makanan secara online dan membayarnya dengan uang cash atau bisa dengan transfer. Jika membayar dengan uang cash, maka pembayaran dilakukan pada waktu makanan sampai ditempat. Namun apabila pembayaran dilakukan via transfer maka uang harus ditransfer sebelum makanan sampai ditempat dan memberikan bukti pembayaran itu terhadap karyawan yang mengantarkan makanan. Keuntungan menggunakan jasa katering online diantaranya adalah kita bisa memesan menu sesuai yang kita inginkan, menu makanan yang sehat, menghemat waktu, tidak perlu repot memasak, dapat dibeli meskipun hanya satu porsi, dll. Sedangkan kerugian dari katering online ini adalah jika jalanan macet maka waktu yang dibutuhkan cukup lama, hanya melayani dalam kota untuk pemesaran porsi sedikit, dll.

MACAM-MACAM JENIS USAHA KATERING :
·        Katering Rumahan :  
Usaha katering yang melayani pesanan sampai dengan 100 orang. Meliputi rantangan untuk rumah tangga, pesanan prasmanan untuk arisan/pengajian, pesanan nasi boks untuk 20-100 porsi, dan pesanan nasi tumpeng.

·          Katering makanan anak :
yaitu katering makan pagi/siang untuk Anak sekolah. Biasanya disajikan dalam rantang/tromol makan khusus anak-anak. Selain itu ada juga yang namanya katering makanan sehat dan katering makanan bayi.

·          Katering Kantoran:
yaitu rantangan karyawan kantor, nasi boks atau prasmanan untuk perayaan/syukuran di kantor.

·         Katering Acara Khusus / Hajatan :
Seperti pernikahan dan perayaan. Umumnya menggunakan sistem prasmanan, tetapi kadang ditambah pula dengan pesanan nasi boks dan tumpeng.

REFERENSI
Analisa pribadi

Rabu, 04 Maret 2015

No Money to Start a Business? No Problem.

You might be limited to a strict budget when you want to start a business, but that doesn’t mean you don’t have any options. It is possible to start a business with very little money, if you have the right combination of skills, work ethic and marketing know-how.
According to Chris Guillebeau, author of The $100 Startup, “To succeed in a business project, especially one you’re excited about, it helps to think carefully about all the skills you have that could be helpful to others and particularly about the combination of those skills.”
Follow these simple guidelines to start a business when you have little to no money. Learn how to make money today.
1. Make something.
Yes, making something does take an initial cost in supplies, but oftentimes, these products can be sold for many times over their actual cost. What you decide to make is up to you, but there are several places you can sell your handmade options online:
·         Abe’s Market deals in natural and organic goods, such as lotions, candles, granola, and more.
·         Etsy is one of the largest online markets for almost anything homemade, from jewelry to wooden toys for kids.·         Bonanza is another growing handmade marketplace, similar to Etsy. According to PC World, it boasts over 10 million visits per month.
·         eBay is one of the biggest online ecommerce marketplaces in the world, and its streamlined store options, easy checkout through Paypal, and customizable listing options make it a great choice for selling items.
Many business owners sell their products on multiple platforms to get the most exposure possible. It is important, however, to make sure your inventory stays updated on all sites you have a storefront on. If you want to learn about more resources for selling homemade items, check out this Lifehacker post.
2. Resell something.
If you don’t want to make anything (or you don’t consider yourself a creative person), many business owners have grown large businesses just be reselling products that have already been made. This can be done through a variety of ways or channels:
·         Drop shipping: Set up an online store and partner with drop-shipping companies that will do all the order fulfillment for you. Online ecommerce platform Shopify has a great drop shipping guide, and Tim Ferriss does a good job of explaining drop shipping in his well-known book, The Four Hour Work Week.
·         Thrift stores and garage sales: If you know where to look, you can find items at thrift stores, antique shops, flea markets and garage sales and resell them online or in your local community for more than you purchased them for. One extremely successful example of this is Sophia Amoruso, the founder of Nasty Gal. Amoruso started buying and reselling vintage and unique fashion pieces on eBay, and her company has grown to a net income of $24 million in 2011 with over 200 employees. Her book, #GIRLBOSS, is in inspiring look into how she got started.
3. Sell your services.
One way to start a business with little to no startup capital is to sell your services, instead of a physical product. There’s a huge variety of services you can offer, depending on your background and interests.
Some will require advanced degrees, such as accounting, while others require little more than a working knowledge of how it’s done (such as babysitting, lawn mowing or personal assistance).
Because you are selling your services, you will need a branding plan to make sure your name and company gets in front of the people who may need the service. Some places that are free for promoting your services include Fiverr, Craigslist, Elance, Taskrabbit and Skillshare.
It’s also useful to have a website to show examples of your work, list your experience, and blog about your industry to draw visitors. If you want to learn more about branding and online marketing, check outBuffer’s social-media blog, Hubspot’s blog, Content Marketing Institute and CopyPress.
4. Barter to get what you need.
Unfortunately, it’s extremely hard to start a business without any type of funds at all. Even creating a freelance-writing business utilizing Elance and a free Wordpress or Wix website will still require a computer to work on as well as Internet. However, there are ways to get supplies you need for starting your business without money.
For instance, if you find yourself in need of a used laptop, try to barter for it. Build a new website for a used electronics supplier, or offer babysitting services to your neighbor for their old Macbook.
5. Utilize low-cost services.
As mentioned previously, you can use sites such as Fiverr or Elance to advertise your products and services on, but you can also use these platforms to build up your own company. For instance, many designers offer $5 to $25 logo designs (that come with free revisions). Sort by reviews and look at past examples to find a designer or service provider that matches your style.
This is a great way to get branding materials, printed items (Vistaprintand Zazzle are great places to buy personalized items), or other needed items without much cost. And for additional savings, be sure to look for coupon codes on sites such as RetailMeNot before checking out at any online retailer!
Starting a business requires ingenuity and a passion for what you are doing. Once you find yourself doing something you enjoy, you will be more likely to find ways to make it all come together.
http://www.entrepreneur.com/article/238538

3D PRINTING ?


To anyone who hasn’t seen it demonstrated, 3-D printing sounds futuristic—like the meals that materialized in the Jetsons’ oven at the touch of a keypad. But the technology is quite straightforward: It is a small evolutionary step from spraying toner on paper to putting down layers of something more substantial (such as plastic resin) until the layers add up to an object. And yet, by enabling a machine to produce objects of any shape, on the spot and as needed, 3-D printing really is ushering in a new era.
As applications of the technology expand and prices drop, the first big implication is that more goods will be manufactured at or close to their point of purchase or consumption. This might even mean household-level production of some things. (You’ll pay for raw materials and the IP—the software files for any designs you can’t find free on the web.) Short of that, many goods that have relied on the scale efficiencies of large, centralized plants will be produced locally. Even if the per-unit production cost is higher, it will be more than offset by the elimination of shipping and of buffer inventories. Whereas cars today are made by just a few hundred factories around the world, they might one day be made in every metropolitan area. Parts could be made at dealerships and repair shops, and assembly plants could eliminate the need for supply chain management by making components as needed.
Another implication is that goods will be infinitely more customized, because altering them won’t require retooling, only tweaking the instructions in the software. Creativity in meeting individuals’ needs will come to the fore, just as quality control did in the age of rolling out sameness.
These first-order implications will cause businesses all along the supply, manufacturing, and retailing chains to rethink their strategies and operations. And a second-order implication will have even greater impact. As 3-D printing takes hold, the factors that have made China the workshop of the world will lose much of their force.
China won’t be a loser in the new era, but it will have to give up on being the world’s manufacturing powerhouse.
China has grabbed outsourced-manufacturing contracts from every mature economy by pushing the mass-manufacturing model to its limit. It not only aggregates enough demand to create unprecedented efficiencies of scale but also minimizes a key cost: labor. Chinese government interventions have been pro-producer at every turn, favoring the growth of the country’s manufacturers over the purchasing power and living standards of its consumers.
Under a model of widely distributed, highly flexible, small-scale manufacturing, these daunting advantages become liabilities. No workforce can be paid little enough to make up for the cost of shipping across oceans. And few managers raised in a pro-producer climate have the consumer instincts to compete on customization.
It seems that the United States and other Western countries, almost in spite of themselves, will pull off the old judo technique of exploiting a competitor’s lack of balance and making its own massive weight instrumental in its fall.
China won’t be a loser in the new era; like every nation, it will have a domestic market to serve on a local basis, and its domestic market is huge. And not all products lend themselves to 3-D printing. But China will have to give up on being the mass-manufacturing powerhouse of the world. The strategy that has given it such political heft won’t serve it in the future.
The great transfer of wealth and jobs to the East over the past two decades may have seemed a decisive tipping point. But this new technology will change again how the world leans.

https://hbr.org/2013/03/3-d-printing-will-change-the-world